Cari Blog Ini

Minggu, 23 Mei 2010

Pertemuan ke-10

SEMIOTIK

Kurnia Setiawan S.Sn, M.Hum, C.Ht

Semiotik berasal dari kata Yunani seme; semeiotikos; penafsir tanda yang berarti ‘tanda’‘sign’ dalam bahasa Inggris, adalah ilmu yang mempelajari sistem tanda seperti: bahasa, kode, sinyal, dan sebagainya.
Perintis awal semiotika adalah Plato yang memeriksa asal muasal bahasa. Aristoteles mencermati kata benda dalam bukunya Poetics dan On Interpretation. Pemikiran Plato pun banyak dipengaruhi oleh Socrates. Sumbangsih Plato yang terpenting adalah ilmunya mengenai ide.
Ada perbedaan mendasar antara tanda alami (natural) dan tanda yang disepakati (konvensional).

Jumat, 21 Mei 2010

Pertemuan ke-9

SIMBOL dan ARSITEKTUR

oleh : Eduard Tjayadi

Symbol , Etymology : - symbolum (latin); symbolon (Greek)
Objek, gambar, tulisan, suara atau tanda tertentu yang mewakili s
esuatu yang lain oleh asosiasi, kemiripan dan konvensi.

DEFINISI lainnya :

  • merupakan salah satu cara manusia mengekspresikan sesuatu yang telah berlangsungdi semua kebudayaan sepanjang waktu.
  • mencerminkan intelektualitas, emosi dan spirit manusia
  • memungkinkan terjadinya sebagian besar hubungan komunikasi manusia dalam bentuk tertulis maupun verbal, gambar ataupun isyarat.
  • merupakan bahasa universal lintas budaya dan zaman


Senin, 10 Mei 2010

Pertemuan ke-8

HUKUM DAN POLITIK
Dosen: Tri Agung Kristanto
(Editor politik dan hukum di harian KOMPAS)
“Ada yang masih ingat Anggodo? Apa kabar Anggodo dia sekarang?” sebagian dari isi kelas tidak ada yang tahu lagi perkembangan kasus Anggodo. Alasannya? Sangat mudah, karena media sudah tidak terlalu membesar-besarkan kasus tersebut, dan kasus Anggodo sudah tertutup dengan kasus baru lainnya, sebut saja Gayus atau kasus-kasus terbaru lainnya. Kemana orang-orang yang dulu berusaha keras untuk membahas kasus ini dan menuntaskannya sampai selesai? Banyak sekali pertanyaan mengenai beberapa kasus yang sebenarnya kita tidak tahu. Selaku editor politik dan hukum di harian Kompas, Bapak Tri Agung Kristanto pun mengatakan bahwa hukum dan politik di negeri ini tidak jelas. Tidak tahu kapan berakhirnya suatu masalah, masalah yang satu belum selesai sudah muncul masalah lainnya.